Review Insidious The Last Key
Pada tahun 2011, satu film horor yang bisa menjadi trendsetter baru dii dunia perfilman horor launching. Tidak hanya kembalikan jenis horor classic, film ini pula mendudukkan sang sutradara, James Wan, jadi salah satunya nama yang cukuplah diakui di jenis itu. Kedatangan film Insidious- yang dilanjutkan dengan The Conjuring- membuat peta perfilman horor makin berubah. Dari yang semula booming dengan film Slasher, found footage, atau phsycological thriller, sekarang pendekatan yang dipakai ialah pendekatan film horor classic. Dimana lebih mengutamakan pada letak camera, lighting, dan musik yang depressing. Serta seperti dalam film- film horor jenius yang lain, Insidious juga memperoleh jilid- jilid penerus, yang sayangnya semakin hari semakin alami penurunan mutunya. Perihal ini disebabkan dengan narasi yang condong dipaksakan. Bukannya untuk spoiler, serta saya pikir yang baca ulasan ini telah tonton film pertamanya. Di film pertama narasi terlalu fokus pada keluarga Lambert denga